Senin, 15 Desember 2014

MAKALAH KNOWLEDGE MANAGEMENT (Daya Serap)

BAB 1
PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang
Di era globalisasi yang ditunjang oleh inovasi serta ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat seperti saat ini, informasi menjadi hal yang sangat penting baik oleh individual, instansi pemerintah, maupun swasta. Perkembangan informasi dan penyebaran informasi mempunyai peranan dalam menciptakan
kemajuan di semua bidang yang diperuntukan bagi kepentingan manusia pada umumnya, dan khususnya perusahan atau sebuah organisasi yang telah melakukan kegiatan pengolahan informasi untuk dapat bertahan dan berkembang di era gloalisasi saat ini. Maka dari itu sebuah sistem pengolahan informasi menjadi salah satu bagian penting bagi perusahaan atau organisasi dalam meningkatkan produktifitas serta pengembangan inovasi.
Informasi juga mempunyai peranan penting terhadap berkembangnya suatu organisasi, dimana kebijakan-kebijakan dan keputusan yang diambil berdasarkan informasi yang diperoleh akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan atau organisasi dan memberikan manfaat pada kemajuan kinerja organisasi itu sendiri. Namun tidak serta merta informasi dapat langsung di gunakan bagi sebuah organisasi, informasi tersebut harus dirubah menjadi pengetahuan. Dimana Pengetahuan adalah informasi yang telah dianalisis dan di organisasikan sehingga dapat dimengerti dan digunakan untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan. Upaya lain yang perlu dilakukan ke depan adalah pengembangan SDM dan knowledge sharing (berbagi knowledge) dikalangan karyawan menjadi sangat penting guna meningkatkan kemampuan manusia untuk menghasilkan inovasi. Saat ini, knowledge (pengetahuan) telah dikenal sebagai suatu sumber daya yang penting dan strategis oleh seluruh jenis organisasi. Hal ini tidak terlepas dari peningkatan dan pengembangan daya serap pengetahuan yang telah banyak dijadikan acuan oleh organisasi maupun perusahaan guna menjadikan organisasi yang inovatif. Salah satu pembuatan makalah ini dilatar belakangi oleh banyaknya organisasi atau perusahaan yang sukses karena memiliki pengetahuan dan menerapkan strategi yang tepat sasaran.

    1. Rumusan Masalah
Bagaimana upaya organisasi dalam mengembangkan strategi daya serap pengetahuan demi terwujudnya organisasi yang inovatif?

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Daya Serap Pengetahuan
Daya serap (absorptive capacity) adalah ukuran kemampuan perusahaan untuk menilai, mengasimilasi, dan menerapkan pengetahuan baru. Daya serap memiliki beberapa tingkat (individu, kelompok, perusahaan, dan tingkat nasional). Daya serap tergantung pada basis pengetahuan yang telah ada (akumulasi dan arus pengetahuan) serta komunikasi dan berpengaruh terhadap kinerja inovasi, tingkat aspirasi, dan pembelajaran organisasi. Daya serap juga disebut menjadi alasan bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam litbang, bukan hanya membeli hasilnya (misalnya hak paten).
2.2 Definisi Inovatif
Istilah inovatif telah didefinisikan oleh Josepth Schumpeter sebagai : komersialisasi semua kombinasi yang didasari oleh pemanfaatan (1) bahan dan komponen baru, (2) proses baru, (3) pasar baru, dan (4) bentuk organisasi baru (Janszen,2000). Dengan kata lain, menurut definisi ini, inovtifi merupakan komposit dari kedua bidang ,yaitu bidang teknis dan bidang bisnis. Bila hanya melibatkan teknologi, maka Schumpeter menamakannya invensi (invention), begitu bidang bisnis dilibatkan, maka muncul inovasi
(innovation). Berbagai rujukan mendukung adanya indikasi bahwa inovasi menjadi indicator adanya proses penciptaaan pengetahuan baru di organisasi.




BAB 3
PEMBAHASAN

Konsep daya serap pertama kali didefinisikan sebagai “kemampuan untuk mengenali nilai informasi baru, mengasimilasi, dan menerapkannya ke ujung komersial”. Bagi mereka, daya serap sangat tergantung pada sebelum berhubungan pengetahuan dan keanekaragaman latar belakang. Oleh karena itu, beberapa tokoh telah menempatkan investasi perusahaan membuat model pembangunan kapasitas serap. Kapasitas serap dipandang sebagai kumulatif, yang berarti bahwa lebih mudah bagi perusahaan untuk berinvestasi pada dasar konstan dalam kapasitas serap dibanding investasi tepat waktu. Upaya menempatkan untuk mengembangkan daya serap dalam satu periode akan membuat lebih mudah untuk menumpuk dalam berikutnya. Dimana strategi pengelolaan pengetahuan merupakan hal sangat penting guna menghadapi tantangan global saat ini dengan pengelolahan pengetahuan maka akan dapat menciptakan sebuah aset baru bagi perusahaan yang dapat dikembangkan menjadi sebuah inovasi, penelitian ini nantinya akan ditujukan untuk dapat mengetahui bagaimana deskriptif dari penerapan strategi knowledge management demi terwujudnya organisasi yang inovatif.
Proses penciptaaan pengetahuan dalam era inovasi, adalah kemampuan organisasi untuk menciptakan pengetahuan merupakan hal yang sangat mendasar, namun diketahui bahwa penciptaaan pengetahuan terjadi dalam benak individu-individu (manusia) yang berada di organisasi. Tanpa individu-individu tersebut,  organisasi tak mampu menciptakan pengetahuan yang dibutuhkannya  untuk melakukan berbagai inovasi (dalam berbagai penelitian konseptual maupun empiris). Hal inilah yang dimaksud dalam strategi daya serap pengetahuan bagi organisasi inovatif.
Berikut ini terdapat beberapa strategi daya serap pengetahuan yang umum di lakukan oleh banyak organisasi.
  • Konteks organisasional: Administrator harus memandang kemampuan menyerap pengetahuan bagi organisasinya sangat penting oleh sebab itu organisasi perlu terus belajar seiring dengan perkembangan (ilmu) pengetahuan. Peran Administrator:
  1. merencanakan menyerap,
  2. mengorganisir,
  3. mengasimilasi atau mendesiminasi,
  4. memanfaatkan atau mengeksploitasi, dan
  5. sumber belajar harus difasilitasi bisa diakses.
  • Konteks individual: semangat belajar harus tetap ada
  • Sumber belajar: internal dan eksternal organisasi.
Di organisasi-organisasi modern saat ini, pandangan tentang manajemen perubahan ini bersinggungan pula dengan cara mereka memberlakukan  pengetahuan sebagai  modal intelektual. Manajemen perubahan mencakup prinsip, alat analisis, teknologi informasi, teori perubahan strategis, pengingkatan fungsi individu, sistem, struktur dan proses kerja yang didahului dengan disain  organisasi, perbaikan kinerja pegawai, hubungan antar kelompok/bagian dalam suatu organisasi, dst. Pengembangan kualitas SDM, sistem inovasi yang kuat, sistem informasi dan komunikasi yang efektif dan efisien, dan dukungan rezim kebijakan yang tepat merupakan pilar sangat penting dalam membangun masyarakat yang maju dan mandiri dalam tatanan global di era ekonomi pengetahuan dan masyarakat pengetahuan.


BAB 4
KESIMPULAN


Knowledge management (KM) atau manajemen pengetahuan menjadi isu menarik sejak awal kemunculannya. Berbagai akademisi dan praktisi bisnis mulai mencoba menumbuh-kembangkan manajemen pengetahuan melalui penelitian-penelitian maupun penerapan dalam praktek-praktek bisnis. Perkembangan informasi dan penyebaran informasi mempunyai peranan dalam menciptakan kemajuan di semua bidang yang diperuntukan bagi kepentingan manusia pada umumnya, dan khususnya perusahan atau sebuah organisasi yang telah melakukan kegiatan pengolahan informasi untuk dapat bertahan dan berkembang di era gloalisasi saat ini. Maka dari itu sebuah sistem pengolahan informasi menjadi salah satu bagian penting bagi perusahaan atau organisasi dalam meningkatkan produktifitas serta pengembangan inovasi. Strategi daya serap pun perlu diperhatikan bahkan di jadikan pedoman untuk mewujudkan organisasi yang inovatif.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar