Inovasi Pendidikan dalam
Modernisasi
Belakangan ini muncul perdebatan menarik
tentang praktik pendidikan. Perdebatan itu mencakup pertanyaan-pertanyaan pokok
dalam penyelenggaraan pendidikan. Diantara pertanyaan itu adalah kemana arah
kebijakan pendidikan kita akan ditujukan? Dimanakah peran dan relevansi
pendidikan dengan pembangunan ekonomi? Apakah kebijakan pendidikan yang selama
ini diambil telah mempertimbangkan tuntutan perubahan yang disebabkan oleh
globalisasi ekonomi?
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu sering menghantui masyarakat. Banyak cara maupun usaha yang telah dilakukan para pendidik Indonesia untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut sekaligus merealisasikannya. Namun, dengan kaitannya masalah modernisasi pendidikan juga termasuk salah satu yang terkena dampak fisik ataupun psikologisnya. Dampak tersebut seharusnya dapat di jadikan sebagai inovasi terbaru untuk memajukan dunia pendidikan bukan malah mempraktekkannya sebagai dampak yang negatif. Fenomena global jelas merupakan ekternalitas yang berpengaruh besar terhadap dunia pendidikan. Modernisasi pendidikan merupakan suatu keniscayaan. Perkembangan global telah membawa perubahan yang berdampak pada kesenjangan prestasi pendidikan antar wilayah. Kesenjangan diakibatkan oleh perbedaan bentuk-bentuk pengajaran dan penilaian versus apa sesungguhnya yang diperlukan anak didik untuk berhasil sebagai pebelajar, pekerja, dan masyarakat dalam global knowledge economy saat ini. Saat ini, sekolah negeri maupun swasta mulai berusaha keras untuk mengatur kembali sistem pendidikan mereka. Banyak program yang ditawarkan pada masyarakat, baik itu jurusan maupun status sekolah yaitu SSN, unggul, model, internasional, akselerasi dan sarana prasarananya. Yang jelas, perubahan sekolah untuk menghadapi dunia global harus disiapkan dari unsur SDM yang berkualitas sehingga mampu berfikir membuat desain pendidikan, mempunyai kiat manajemen yang baik dan tidak gagap terhadap pendidikan.
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu sering menghantui masyarakat. Banyak cara maupun usaha yang telah dilakukan para pendidik Indonesia untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut sekaligus merealisasikannya. Namun, dengan kaitannya masalah modernisasi pendidikan juga termasuk salah satu yang terkena dampak fisik ataupun psikologisnya. Dampak tersebut seharusnya dapat di jadikan sebagai inovasi terbaru untuk memajukan dunia pendidikan bukan malah mempraktekkannya sebagai dampak yang negatif. Fenomena global jelas merupakan ekternalitas yang berpengaruh besar terhadap dunia pendidikan. Modernisasi pendidikan merupakan suatu keniscayaan. Perkembangan global telah membawa perubahan yang berdampak pada kesenjangan prestasi pendidikan antar wilayah. Kesenjangan diakibatkan oleh perbedaan bentuk-bentuk pengajaran dan penilaian versus apa sesungguhnya yang diperlukan anak didik untuk berhasil sebagai pebelajar, pekerja, dan masyarakat dalam global knowledge economy saat ini. Saat ini, sekolah negeri maupun swasta mulai berusaha keras untuk mengatur kembali sistem pendidikan mereka. Banyak program yang ditawarkan pada masyarakat, baik itu jurusan maupun status sekolah yaitu SSN, unggul, model, internasional, akselerasi dan sarana prasarananya. Yang jelas, perubahan sekolah untuk menghadapi dunia global harus disiapkan dari unsur SDM yang berkualitas sehingga mampu berfikir membuat desain pendidikan, mempunyai kiat manajemen yang baik dan tidak gagap terhadap pendidikan.
Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa antara inovasi pendidikan dengan teknologi pendidikan merupakan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Inovasi merupakan obyek dan
teknologi pendidikan merupakan subyeknya. Dalam inovasi pendidikan butuh SDM
dan peralatan yang menunjang, sebaliknya SDM dan alat tidak akan berfungsi tanpa
digunakan untuk tujuan yang pasti dan bermanfaat dimasa datang. Misalnya
saja saat proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas, bukankah akan
lebih effisien apabila pemerintah memfasilitasi sekolah-sekolah dengan adanya
teknologi informasi seperti komputer atau laptop di setiap kelasnya. Sesuai
kurikulum yang berlaku saat ini bahwa guru hanya sebagai fasilitator saja,
sedangkan siswa yang berperan aktif di dalam kelas. Aktifnya siswa di dalam
kelas tentu memerlukan alat penunjang seperti internet agar lebih mudah mencari
informasi apapun yang dibutuhkan. Tentu saja dengan di damping oleh pengajar
atau guru yang mampu memotivasi siswa agar tidak menyalah gunakan fungsi
tekonologi informasi ke dampak yang negatif sehingga proses pembelajaran lebih dari
maksimal dan menciptakan hasil yang baik. Dengan SDM yang berkualitas, akan
menghasilkan penerus-penerus bangsa yang berfikir rasional yang dapat memajukan
bangsa Indonesia itu sendiri. Jadi, jika modernisasi dapat memberikan manfaat
positif dalam dunia pendidikan, mengapa harus dihindari?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar